TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan komunikasi, Ericsson, memperluas platform 5G end-to-end dengan menambahkan perangkat keras dan lunak baru ke portofolio Sistem Radio Ericsson. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kecepatan implementasi jaringan 5G.
Baca juga: Standar Jaringan 5G Selesai, Siap Gantikan 4G LTE
"5G memungkinkan latensi rendah, kecepatan dan keandalan yang tinggi. Sehingga menjadikannya salah satu infrastruktur terpenting untuk digitalisasi industri dan mempercepat ambisi pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0," ujar Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 September 2018.
Ericsson meluncurkan portofolio RAN Compute, yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan penyedia layanan akan fleksibilitas yang lebih besar, dalam penyelenggaraan fungsi perangkat lunak dan keras Radio Access Network (RAN). RAN Compute adalah arsitektur yang memungkinkan penyedia layanan mendistribusikan fungsi RAN secara fleksibel, seperti beamforming dan kontrol radio.
Baca juga: Indonesia Resmi Gunakan Jaringan 5G pada 2019?
Selain itu, Ericsson meluncurkan perangkat lunak Ericsson Spectrum Sharing baru, yang meningkatkan keserbagunaan Ericsson Radio System untuk implementasi 5G. Teknologi perangkat lunak ini memberikan penyedia layanan (service provider) peluang yang lebih besar untuk mengaktifkan 5G dan mempercepat proses penjangkauan jaringan.
"Solusi yang kami luncurkan hari ini menawarkan sebuah platform 5G yang lebih luas dan bisa beradaptasi dengan baik. Sehingga penyedia layanan mobile akan lebih mudah melakukan implementasi 5G," kata Jerry.
Ericsson juga membuat solusi transport end-to-end untuk 5G. Dengan fokus pada fungsi transport antara fungsi radio dan core, Ericsson memberikan portfolio transport khusus untuk backhaul dan fronthaul. Solusi transport yang tersedia sejauh ini untuk 4G dan 5G makin banyak digunakan penyedia layanan.
Baca juga: Foto Xiaomi Mi Mix 3 Konfirmasi Dukungan 5G
Bahkan produk backhaul seluler andalan Ericsson, Router 6000, telah digunakan hampir 60 operator. Lebih dari 110 operator juga menggunakan teknologi microwave 5G-Ready Ericsson, solusi MINI-LINK.
"Ericsson adalah mitra pilihan bagi operator telekomunikasi di Indonesia untuk memastikan migrasi tanpa hambatan dari 4G ke 5G," ucap Jerry. "Melalui portofolio solusi 5G-Ready kami, termasuk produk perangkat keras dan lunak yang baru diluncurkan, operator akan mampu mengelola jaringan secara efisien, dan menurunkan total biaya yang diperlukan untuk pengembangan dan penyelenggaraan 5G."
Baca juga: Ini 3 Kota Pengguna 5G Pertama di Dunia
Simak artikel menarik lain tentang jaringan 5G Ericsson hanya di kanal Tekno Tempo.co.